Selasa, 14 Juni 2011

SEJARAH PPI

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA
Dari Dulu Hingga Kini

    Cikal bakal berdirinya organisasi alumni Paskibraka sebenarnya dimulai secara nyata di Yogyakarta. Pada tahun 1975, sejumlah alumni (Purna) Paskibraka tingkat Nasional yang ada di Yogya, berkeinginan untuk mendirikan organisasi alumni, lalu mereka menyampaikan keinginan itu kepada para pembina di Jakarta. Para pembina lalu menawarkan sebuah nama, yakni REKA PURNA PASKIBRAKA yang berarti ikatan persahabatan para alumni Paskibraka. Tapi, di Yogya nama itu kemudian digodok lagi dan akhirnya disepakati menjadi PURNA EKA PASKIBRAKA (PEP) Yogyakarta, yang artinya wadah berhimpun dan pengabdian para alumni Paskibraka. PEP DI Yogya resmi dikukuhkan pada 28 Oktober 1976. Seiring dengan itu, para alumni Paskibraka di Jakarta kemudian meneruskan gagasan pendirian organisasi REKA PURNA PASKIBRAKA (RPP). Sementara di Bandung, berdiri pula EKA PURNA PASKIBRAKA (EPP). Namun, dalam perkembangannya, ketiga organisasi itu belum pernah melakukan koordinasi secara langsung untuk membentuk semacam forum komunikasi di tingkat pusat. Sementara itu, di daerah lain belum ada keinginan untuk membentuk organisasi, karena jumlah alumninya masih sedikit — berbeda dengan Jakarta, Bandung dan Yogya yang menjadi kota tujuan para alumni Paskibraka untuk melanjutkan sekolah. Sampai awal 80-an, alumni Paskibraka di daerah lain hanya dibina melalui Bidang Binmud Kanwil Depdikbud. Mereka selalu dipanggil sebagai perangkat dalam pelaksanaan berbagai upacara dan kegiatan. Mereka dilibatkan dalam kegiatan pembinaan generasi muda, karena dianggap potensial sesuai predikatnya.

        Tahun 1980, Direktorat Pembinaan Generasi Muda (PGM) berinisiatif untuk mendayagunakan potensi alumni berbagai program yang telah dilaksanakan, termasuk program pertukaran pemuda Indonesia dengan luar negeri (saat itu baru CWY atau Indonesia-Kanada dan SSEAYP atau Kapal Pemuda ASEAN-Jepang). Organisasi itu diberi nama PURNA CARAKA MUDA INDONESIA (PCMI). Maka, selain di Jakarta, Bandung dan Yogya, seluruh Purna Paskibraka di daerah lainnya digabungkan dalam PCMI. Hal itu berlangsung sampai tahun 1985, ketika Direktorat PGM ”menyadari” bahwa penggabungan Purna Paskibraka dengan alumni pertukaran pemuda bukanlah sebuah pilihan yang tepat. Karena itu, sebagai hasil dari Lokakarya Pembinaan Purna Program Binmud di Cisarua, Bogor —yang dihadiri oleh para Kabid Binmud seluruh Indonesia serta para alumni Paskibraka dan pertukaran pemuda— dikeluarkan SK Dirjen Diklusepora No. Kep.091/ E/O/1985 tanggal 10 Juli 1985 yang memisahkan para alumni dalam dua organisasi, masing-masing PCMI untuk alumni pertukaran pemuda dan PURNA PASKIBRAKA INDONESIA (PPI) untuk alumni Paskibraka. Dengan alasan untuk menjaga agar keputusan itu tidak ”mencederai hati” para Purna Paskibraka yang telah lebih dulu mendirikan PEP, RPP dan EPP, maka ditetapkanlah bahwa PPI adalah organisasi binaan Depdikbud yang bersifat regionalprovinsial. Artinya, organisasi itu ada di tiap provinsi namun tidak mempunyai Pengurus di tingkat pusat. Itu, sebenarnya sebuah pilihan yang sulit, bahkan ”absurd”. Bagaimana sebuah organisasi bernama sama dan ada di tiap provinsi tapi tidak mempunyai forum komunikasi dan koordinasi di tingkat pusat. Ternyata, hal itu dipicu oleh kekhawatiran organisasi kepemudaan ”tunggal” asuhan pemerintah yang melihat PPI adalah sebuah ancaman. Namun, dengan kegigihan para Purna Paskibraka yang ada di Jakarta, akhirnya kebekuan itu dapat dicairkan. Empat tahun harus menunggu dan bekerja keras untuk dapat menghadirkan Pengurus PPI daerah dalam sebuah Musyawarah Nasional (Munas). Tanggal 21 Desember 1989, melalui Munas I di Cipayung, Bogor, terbentuklah secara resmi PPI Pusat, lengkap dengan perangkat Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART).
PENGENALAN PASKIBRAKA

SEJARAH

Pengibar Bendera pusaka yang pertama adalah Bapak Latief Hendradiningrat dan Suhud S. Menjelang HUT Kemerdekaan RI ke-2. Presiden Soekarno memanggil salah satu ajudannya yaitu Bapak Mayor ( L) Husein Mutahar untuk bertugas dan memimpin Upacara Peringataan Kemerdekaan RI ke-2 di Halaman Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta tanggal 17 Agustus 1946.
Gagasan yanga ada dibenak beliau adalah bahwa untuk menumbuhkan rasa persatuan bangsa, maka pengibaran bendera sebaiknya dilakukan oleh para pemuda se-Indonesia. Kemudian beliau memilih 5 orang pemuda sebagai simbol Pancasila, 3 orang putri dan 2 orang putra. Salah satunya adalah Titik Dewi pelajar SMA dari Sumatera Barat, yang tinggal di Yogyakarta. Formasi pengibaran tersebut dilakukan juga pada tahun 1947 dan tahun 1948.
Peringatan HUT Kemerdekaan RI pertama kalinya dilaksanakan di Istana Negara Jakarta tanggal 17 Agustus 1950 yang mana kemudian regu-regu pengibaran bendera ditentukan dan diatur oleh Rumah Tangga Kepresidenan.
Tanggal 5 Agustus 1966 Bapak H. Mutahar menjadi Direktur Jenderal Urusan Pemuda dan Pramuka/ Dirjen UDAKA, yang salah satu kegiatannya adalah Pandu Indonesia ber-Pancasila, sempat dua kali diadakan yaitu tahun 1966-1967, kemudian diuji cobakan untuk kurikulum pembinaan, Pasukan Penggerek Bendera Pusaka 1967, dengan menggunakan sistem pendekatan Keluarga Bahagia yang penerapannya berupa gambaran Desa Bahagia.
Tahun 1967 Bapak H. Mutahar dipanggil oleh Presiden Soeharto untuk menyiapkan pelaksanaan Pengibaran Bendera Pusaka pada Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI dengan ide dasar tahun 1946, maka beliau mengembangkan menjadi 3 kelompok :

- Kelompok 17 / pengiring ( pemandu )
- Kelompok 8 / pembawa ( inti )
- Kelompok 45 / pengawal

Sebagai makna dari kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
Tahun 1967 s.d 1972 anggota yang terlibat dalam pengibaran Bendera Pusaka disebut sebagai Pasukan Penggerek Bendera Pusaka ( PASERAKA ). Pada tahun 1973 Bapak Idik Sulaiman melontarkan nama Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ( PASKIBRAKA ).


PENGERTIAN

PASKIBRAKA adalah PASUKAN PENGIBAR BENDERA PUSAKA
Satu pasukan pemuda dari seluruh Indonesia yang mewakili Provinsi dengan jumlah 54 orang bertugas untuk mengibarkan dan menurunkan Bendera Pusaka, atau pemuda perwakilan Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II untuk bertugas di daerahnya masing-masing.

DASAR
- Rasa senasib, sepenanggungan dan seperjuangan.
- Rasa persaudaraan dan kekeluargaan
- Rasa persatuan dan kesatuan menuju pertahanan dan keamanan.

MAKSUD DAN TUJUAN
Diadakannya Paskibraka adalah untuk menumbuhkan kembali jiwa Pandu yang mana bila dia pandu adalah:
- Pembuat Karya
- Pelopor perjuangan bangsa
- Pemacu semangat
- Pertahanan negeri
- Pembentuk persaudaraan
- Jiwa Pandu tercermin dari bara api yang dibentuknya, bara api itu semakin membara apabila dipadukan seluruhnya dan dia akan membentulk satu jiwa, yaitu Jiwa KORSA : Berani, Kritis, Kreatif, Berdisiplin, Bertatakrama, non Pribadi, Terbuka dan sebagainya.

TUJUAN
- Membentuk pemuda yang bermental baik.
- Membentuk persaudaraan antara pemuda .
- Menjadikan pemuda sebagai pelopor dan Pandu Ibu Pertiwi.

Minggu, 12 Juni 2011

FISOLOFIS KOMUNITAS
PANCASILA SEBAGAI LANDASAN DASAR NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA MERUPAKAN PERWUJUDAN KEPRIBADIAN BANGSA INDONESIA YANG DIGALI DARI BUMI INDONESIA, MEMPUNYAI NILAI-NILAI LUHUR DAN MERUPAKAN FALSAFAH PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA.
CIRI KHAS ANGGOTA PURNA PASKIBRAKA INDONESIA ATAU MASYARAKAT INDONESIA PADA UMUMNYA, ADALAH MASYARAKAT SOSIAL RELIGIUS YANG DALAM SEMUA ASPEK KEHIDUPAN DITANDAI OLEH KEGOTONG ROYONGAN, KESERASIAN, KESELARASAN DAN KESEIMBANGAN DALAM KEHIDUPAN KEKELUARGAAN SERTA DIWARNAI YANG DIWARNAI OLEH KEPRIBADIAN BANGSA INDONESIA YANG BERUNSUR :
- KETUHANAN YANG MAHA ESA
- KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
- PERSATUAN INDONESIA
- KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARAHAN/ PERWAKILAN
-KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

MAKSUD DAN TUJUAN KOMUNITAS
1. MAKSUD
YANG DIMAKSUD AGAR BERKUMPULNYA KEMBALI ANGGOTA-ANGGOTA PURNA PASKIBRAKA INDONESIA BALIKPAPAN YANG BERADA DI NUSANTARA, GAMBARAN SISTEM PENDEKATAN DESA BAHAGIA/ KELUARGA BAHAGIA (ON LINE), SUATU RANGKAIAN USAHA YANG DILAKUKAN SECARA SADAR, TERATUR, BERENCANA DAN BERKESINAMBUNGAN DI DALAM SATU WILAYAH TEMPAT HIDUP SEJUMLAH KELUARGA, KAUM KERABAT DENGAN PERASAAN PENUH KESEIMBANGAN DAN KETENTERAMAN, DIMANA PANCASILA DILAKSANAKAN SEBAGAI DASAR DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.

2. TUJUAN
GAMBARAN SISTEM PENDEKATAN DESA BAHAGIA/ KELUARGA BAHAGIA (ON LINE) BERTUJUAN MEWUJUDKAN KEBIASAAN HIDUP BER-PANCASILA DENGAN KELUARGA BAHAGIA YANG ANGGOTA-ANGGOTANYA DITATA ATAS DASAR FILSAFAH DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA, DIMANA ANGGOTANYA MEMPEROLEH KEMUNGKINAN UNTUK MENGEMBANGKAN SIKAP POSITIF SEPERTI KETAQWAAN KEPADA TUHAN YME, TERTIB, DISIPLIN, GOTONG ROYONG DAN KEKELUARGAAN

LANDASAN DARI PADA GAMBARAN SISTEM PENDEKATAN DESA BAHAGIA/ KELUARGA BAHAGIA (ON LINE) ADALAH :
1. IDIIL : PANCASILA
2. KONSTITUSIONAL : UNDANG-UNDANG DASAR 1945
3. STRATEGIS : GBHN
4. OPERASIONAL : KEPPRES NO. 23 TAHUN 1979 KEPUTUSAN MENTERI P DAN K NO : 0323/U/1978 DAN INPRES NO : 12 TAHUN 1982

HARAPAN KAMI KOMUNITAS INI GAMBARAN SISTEM PENDEKATAN DESA BAHAGIA/ KELUARGA BAHAGIA (ON LINE) YANG BERMANFAAT SEBAGAI SALAH SATU MEDIA KOMUNIKASI BAGI ANGGOTA PURNA PASKIBRAKA INDONESIA YANG PERNAH BERTUGAS DI BALIKPAPAN, SEBAGAI DUTA KE TINGKAT I - PROPINSI DAN SEBAGAI DUTA KE PUSAT - NASIONAL BERGABUNG DIDALAM "DESA BAHAGIA". YANG TERGABUNG DALAM ANGGOTA KORPS PII NUSANTARA, RUMPUN PPI PROPINSI DAN MENJADI ANGGOTA PERDA PPI KOTA/KOTAMADYA/ KABUPATEN.
AKHIRNYA KAMI SAMPAIKAN TERIMA KASIH KEPADA SEMUA PIHAK ATAS SEGALA UPAYA DAN RASA KEKELUARGAAN HINGGA BERSATUNYA KITA SEMUA KEMBALI.

MENGENANG MASA LATIHAN DI ASRAMA
NAMA LENGKAP
NAMA-NAMA TEMAN SATU ANGKATAN
ASAL SEKOLAH
PURNA TAHUN
SAAT TUGAS PAGI DAN SORE
FOTO2 TEMPO DULU WAKTU CAPAS DLL

KOMUNITAS PURNA PASKIBRAKA INDONESIA BALIKPAPAN MEMILIKI NILAI-NILAI SEBAGAI BERIKUT :
1. INTEGRITY
2. TEAMWORK
3. CARING AND RESPONSIBLE
4. DO IT RIGHT AND SELF IMPROVEMENT
5. CAN-DO ATTITUDE AND SIMPLICITY

"IKRAR PUTERA INDONESIA"

AKU MENGAKU PUTERA INDONESIA, DAN BERDASARKAN PENGAKUAN ITU,

- AKU MENGAKU, BAHWA AKU ADALAH MAKHLUK TUHAN AL-KHALIK YANG MAHA ESA, DAN BERSUMBER PADA-NYA.
- AKU MENGAKU, BER-TUMPAH-DARAH SATU, TANAH-AIR INDONESIA.
- AKU MENGAKU, BERBANGSA SATU, BANGSA INDONESIA.
- AKU MENGAKU, BERJIWA SATU, JIWA PANCASILA.
- AKU MENGAKU, BER-BUDAYA SATU, BUDI-DAYA DAN BAHASA INDONESIA.
- AKU MENGAKU, BER-NEGARA SATU, NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, YANG BERDASARKAN PANCASILA.
- ALU MENGAKU, BERTUJUAN SATU, MASYARAKAT ADIL DAN MAKMUR BERDASARKAN PANCASILA, SESUAI DENGAN ISI PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945.
- AKU MENGAKU, BER-CARA-KARYA SATU, PERJUANGAN BESAR, DENGAN AKHLAK DAN IHSAN MENURUT RIDHO TUHAN YANG MAHA ESA.

BERDASARKAN PENGAKUAN-PENGAKUAN INI, DAN DEMI KEHORMATANKU, AKU BERJANJI, AKAN BERSUNGGUH-SUNGGUH MENJALANKAN KEWAJIBAN UNTUK MENGAMALKAN SEMUA PENGAKUAN INI DALAM KARYA-HIDUPKU SEHARI-HARI.

SEMOGA TUHAN YANG MAHA ESA, MEMBERKATI NIATKU INI, DENGAN TAUFIK DAN HIDAYAT-NYA. SERTA DENGAN INAYAT-NYA